Orang bilang, untaian kata dapat mewakili rasa. Orang bilang, untaian kata dapat menghancurkan segalanya. Orang bilang, untaian kata dapat membangun rasa percaya. Bagiku, untaian kata dapat memporak-porandakan rasa di dada. Apalagi ketika kau berkata bahwa semuanya tak lagi sama. Kita yang dahulu pernah sedekat nadi, namun kini harus saling berjauhan bagai bumi dan matahari. Kita yang dahulu pernah saling mengisi hari-hari, kini saling melupakan apa yang pernah terjadi. Secepat itukah, sebuah rasa harus kurelakan. Secepat itukah, rasa sayang harus diikhlaskan. Secepat itukah, hati ini harus dihancurkan. Kamu. Seorang yang berhasil mengisi hatiku beberapa belas bulan belakangan. Namun sayang, kini tak ada lagi yang bisa diharapkan. Dariku, yang masih memiliki perasaan.
Rasa
itu..
Entah
kenapa rasa itu muncul lagi
Rasa
yang tak wajar bagi sesama teman
Rasa
yang banyak membuat tangis
Yaitu..
Rasa cinta
Kenapa aku suka padamu?
Kenapa aku sayang padamu?
Alasan apa yang bisa kuberikan?
Kenapa
kau muncul lagi di hidupku?
Kenapa
tak sedari dulu?
Kenapa
rasa itu baru muncul?
Saat
aku sudah tak suka denganmu
Dirimu hadir membuat senyum
Dirimu hadir membuat harapan
Dirimu hadir lagi dan lagi
Membuatku bahagia lagi
Tapi,
Aku
tak sebahagia dulu
Aku
sudah tak ada rasa untukmu
Kenapa
kau tak begini sedari dulu?
Kau terus mengisi hari-hariku yang kosong
Mengisi perasaan sepi hati ini
Menutup luka yang pernah ada
Menoreh kenangan tak terlupakan
Mungkin..
Aku
akan bahagia bila kau lakukan dulu
Aku
akan amat senang dan bersemangat
Bila
itu ‘dulu’
Kini, rasa itu telah hancur
Rasa itu telah musnah
Seiring berjalannya waktu
Komentar
Posting Komentar