Orang bilang, untaian kata dapat mewakili rasa. Orang bilang, untaian kata dapat menghancurkan segalanya. Orang bilang, untaian kata dapat membangun rasa percaya. Bagiku, untaian kata dapat memporak-porandakan rasa di dada. Apalagi ketika kau berkata bahwa semuanya tak lagi sama. Kita yang dahulu pernah sedekat nadi, namun kini harus saling berjauhan bagai bumi dan matahari. Kita yang dahulu pernah saling mengisi hari-hari, kini saling melupakan apa yang pernah terjadi. Secepat itukah, sebuah rasa harus kurelakan. Secepat itukah, rasa sayang harus diikhlaskan. Secepat itukah, hati ini harus dihancurkan. Kamu. Seorang yang berhasil mengisi hatiku beberapa belas bulan belakangan. Namun sayang, kini tak ada lagi yang bisa diharapkan. Dariku, yang masih memiliki perasaan.
Kulihat
wajah itu
Kuamati
lekuk wajah itu
Lalu
kupandangi lagi, manis
Siapakah
dia?
Lelaki
pertama
Yang
membuatku tersenyum saatku sedih
Membuatku
senang saat ku gundah
Tetapi,
siapakah dia?
Mengapa
rasa itu muncul lagi?
Getaran
itu lahir lagi?
Setelah
sekian lama kubekukan
Akhirnya
luluh kembali
Dia
sedikit berbeda
Bisa
membuatku sedih
Bisa
membuatku gundah
Bisa
membuatku kesal
Namun
juga bisa melukis senyum lebar di wajahku
Lelaki
yang belum pernah kujumpa sebelumnya
Dia
tak seperti yang lain
Dia
menyebalkan, tapi juga menggemaskan
Baru
kusadari,
Aku
punya rasa untuknya
Rasa
yang tak biasa
Rasa
yang tlah lama kupendam
Rasa
yang tlah lama hilang
Komentar
Posting Komentar