Orang bilang, untaian kata dapat mewakili rasa. Orang bilang, untaian kata dapat menghancurkan segalanya. Orang bilang, untaian kata dapat membangun rasa percaya. Bagiku, untaian kata dapat memporak-porandakan rasa di dada. Apalagi ketika kau berkata bahwa semuanya tak lagi sama. Kita yang dahulu pernah sedekat nadi, namun kini harus saling berjauhan bagai bumi dan matahari. Kita yang dahulu pernah saling mengisi hari-hari, kini saling melupakan apa yang pernah terjadi. Secepat itukah, sebuah rasa harus kurelakan. Secepat itukah, rasa sayang harus diikhlaskan. Secepat itukah, hati ini harus dihancurkan. Kamu. Seorang yang berhasil mengisi hatiku beberapa belas bulan belakangan. Namun sayang, kini tak ada lagi yang bisa diharapkan. Dariku, yang masih memiliki perasaan.
Hari itu, Tuhan mempertemukan kita lagi
Hari terindah yang kuketahui
Dapat melihatmu lebih dekat
Meski hanya kulihat selagi lewat
Kau, dengan badge merah terjahit di lengan seragammu
Kau, yang baru mengawali masa SMA mu
Putih biru warna seragammu kala itu
Dengan penuh senyum, kau menapaki hari
pertamamu
Pengenalan Lingkungan Sekolah, dan kegiatan lainnya
Kau ikuti dengan tertib dan bahagia
Karenamu pula hati ini ikut bersuka cita
Meski hanya penikmat candamu dari balik aula
Aula, tempat pertama ku melihatmu lagi
Setelah sekian lama tak pernah berjumpa
Meski tak akan kembali bersama
Sedikit perih memang, ketika kutau kau sudah bersama
yang lain
Namun aku tak boleh menyesali semua ini
Setidaknya, Tuhan sedang menyiapkan laki-laki terbaik
untukku nanti
Komentar
Posting Komentar